Doran Gadget – Saat ini penjualan drone mulai meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tak lepas dari penggunaan drone yang sangat bermanfaat untuk berbagai pekerjaan. Namun tidakkah Anda penasaran kapan drone ditemukan? Bagaimana sejarahnya dan seperti apa perkembangan drone selama ini? Karena itulah, kali ini kami akan membahas seputar sejarah drone yang wajib Anda ketahui! 

Apa Itu Drone?

Drone adalah pesawat terbang tanpa awak atau biasa juga disebut dengan UAV (Unmanned Aerial Vehicles). Kelebihan drone adalah dapat dikendalikan dengan jarak jauh menggunakan remote control. Meskipun saat ini sudah bisa digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan, namun pada awal kemunculannya drone dibuat untuk membantu dunia militer. 

Ada berbagai macam jenis drone yang dijual hingga saat ini, namun sebelum itu, mari simak kapan drone ditemukan dan perjalanan drone selama ini. Selengkapnya di bawah ini! 

Kapan Drone Ditemukan? 

Dikutip dari Centre for Telecommunications and Informatiaon Egineering (CTIE) dari Monash University menyebutkan bahwa drone pertama kali digunakan dan dikembangkan pada tanggal 22 Agustus 1849 oleh seorang insinyur asal Israel yang tinggal di Amerika bernama Abraham Karem. 

Sedangkan untuk penggunaannya, pesawat tak berawak ini mulai digunakan sejak tahun 1850. Hal ini dimulai ketikan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) atau Badan Proyek Riset Pertahanan AS tertarik dengan penemuan Karem dan mendanai penelitian lanjutan dari prototipe yang telah ia buat. 

Saat pertama kali dibuat, prototipenya tidak semerta-merta berbentuk seperti drone yang kita lihat saat ini. Namun bentuknya terbuat dari balon yang digunakan selama pengepungan Venesia. Balon diisi dengan bahan peledak dan diluncurkan dari kapal Austria yang berlabuh di dekat Venesia. Setiap balonnya membawa sekitar 11kg hingga 14kg bom. 

Saat sudah berada di posisinya masing-masing, 200 bom balon tersebut dijatuhkan dari balon yang mengangkutnya untuk menghancurkan kota di bawahnya. Untungnya hanya ada satu bom yang berhasil menemukan sasarannya, karena sebagian besar balon meledak di luar jalur karena ada perubahan arah angin yang datang secara tiba-tiba.  

Balon tersebutlah yang menjadi prototype pertama pengembangan pesawat tanpa awak di dunia. Meskipun tidak berhasil, namun berkat ide satu ini hadirlah drone yang kita kenal hingga saat ini. Konsep dasar drone telah dipertimbangkan oleh ahli teknologi militer lebih dari 170 tahun yang lalau. Hingga saat ini drone hadir untuk berbagai macam pekerjaan dan tidak terbatas untuk bidang militer saja. 

Namun perlu diketahui, bahwa pada November 1898, Nicolas Tesla membuat hak paten terhadap remote kontrol untuk pengendari jarak jauh dari hasil karyanya dan dijadikan sebagai dasar dari ilmu robotik kontemporer. 

Baca juga: 4 Rekomendasi Drone Tambang DJI Beserta Perangkatnya

Sejarah Drone pada Perang Dunia I 

Nama drone sendiri sudah pernah dikaitkan pada PD I, dimana pada era ini banyak senjata eksentrik dikembangkan. Salah satunya pesawat tanpa pilot yang beroperasi menggunakan teknik radio kontrol dengan teknologi yang sederhana.  

Pada tahun 1916 – 1917 ada banyak proyek yang mewakili teknologi drone pada era ini. Mulai dari Ruston Proctor Aerial Target, Pesawat Otomatis Hewwit-Sperry/Bom Terbang/Torpado Udara, hingga Kettering Bug UAV.

Periode antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II

Setelah Perang Dunia (PD) I berakhir, ada banyak pihak yang antusias untuk memproduksi drone militar lainnya dengan senjata lengkap yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Salah satunya adalah Angakatan darat AS. Pembuatan Kettering Bug UAV pada 1917 tersebut sukses besar meskipun drone tidak bisa digunakan karena perang telah berakhir. Tiga biplan Standar E-1 juga diubah menjadi UAV (Unmanned Aerial Vehichels). 

Sementara pihak Angkatan Laut Inggris melakukan tes desain torpedo udara seperti RAE Larynx atau ketapel yang ditembakkan dari kapal perusak HMS Stronghold untuk diluncurkan menggunakan autopilot pada 1927 dan 1929. 

Perang Dunia II 

Selama waktu di atas, ada proyek untuk latihan dengan kode nama”DH.82B Queen Bee”. nama tersebut berasal dari pesawat latih biplan De Havilland Tiger Moth dan diadaptasi menggunakan teknologi radio baru. Banyak yang percara “Queen Bee” adalah pelopor nama “drone” untuk penggunaan umum. Dimana istilah tersebut mengacu pada target udara yang dikendalikan oleh radio. 

Saat PD II penggunaan pesawat udara tanpa pilot dan dikendalikan dari jarak jauh mulai diproduksi secara besar untuk pertama kali. Drone tersebut buatan Reginald Denny yang merupakan seorang aktor film namun memiliki hobby pada pesawat model radio control pada tahun 1930an. Usaha Denny berlanjut hingga ia memproduksi kurang lebih sekitar 15.000 drne untuk Angkatan Darat selama Perang Dunia II. 

Baca juga: Apa Itu Thermal Drone dan Fungsinya? Berikut Penjelasannya!

Perang Vietnam 

Teknologi drone juga digunakan selama perang Vietnam hingga akhir 1950an. Dimana banyak negara yang mulai menggunakan UAV dan model terbaru yang semakin canggih dan fokus pada peningkatan daya tahan ketinggian perang. 

Di tahun selanjutnya juga muncul terobosan pembuatan teknologi transistor dengan komponen yang dibuat lebih kecil. Di tahun 1960-an lah, mulai adanya penjualan pesawat remote control kepada warga sipil dan tentu saja hal ini membuatnya menjadi isu hangat kala itu. 

Perkembangan Drone di Indonesia

Meskipun kebanyakan drone yang beredar di Indonesia merupakan produk buatan luar negeri, namun Indonesia telah membuat drone atau UAV sejak tahun 1978. Dilansir dari Aviahistori.com, ada sebuah cerita yang menuliskan tentang sejarah drone buatan PT Chanda Dirgantara yang berjudul “Kisah Proyek Drone/UAV Chandra Dirgantara”. 

Di tahun tersebut, PT. Chandra Dirgantara bekerjasam dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang dipimpin oleh staf teknik Suharto dan membuat drone dengan kode XTG-1. Drone tersebut dibuat untuk tugas mengintai dan pemotretan. 

Menggunakan mesin tunggal dengan payload kamera yang dikontrol lewat RC Futaba 6 Channel yang dimodifikasi. Sayangnya, karena saat itu teknologi tidak terlalu memungkinkan seperti sat ini. Uji coba untuk pemotretan udara menjadi kabur, tidak fokus, dan tidak tepat sasaran seperti yang diinginkan. 

Sedangkan untuk drone yang digunakan untuk kebutuhan syuting film, fotografi, dokumentasi dan lainnya mulai masuk Indonesia sejak tahun 2000an dan dibentuklah team Asosiasi yang beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, LAPAN, BPPT, dan LEmbaga Elektronik Nasional untuk mengembangkan pesawat tanpa awak satu ini. 

Penggunaan drone juga diatur dalam undang-undang dengan menerbitkan lisensi untuk penerbangan drone dan perijinan pada beberapa tempat tertentu untuk menerbangkan drone. Hingga saat ini selain untuk pemakaian pribadi, drone juga kerap digunakan dalam proyek-proyek besar termasuk untuk pemetaan. 

Baca juga: 7 Penyebab Drone Jatuh Saat Diterbangkan

Jenis Drone di Masa Kini 

Saat ini sudah banyak jenis drone yang dijual di pasaran. Bisa digunakan untuk banyak kebutuhan, berikut ini jenis-jenis drone yang wajib Anda ketahui. 

1. Drone Militer 

drone kamikaze DJI (4)

Seperti sejarahnya, awal pengunaan drone memang digunakan untuk kepentingan militer sebelum bisa digunakan oleh masyarakat sipil. Drone militer tetap digunakan hingga saat ini dan berfungsi untuk kepentingan di bidang militer dalam mengawasi suatu wilayah. Jenis drone yang paling populer adalah UAV Predator dan Reaper. 

2. Photography Drone 

drone untuk traveling dji mini 2 dji mavic 2 zoom dji mavic 2 pro dji mavic air 2

Seperti namanya, jenis drone satu ini banyak digunakan untuk kebutuhan fotografi dan perfilman. Karena itu tak heran biasanya drone fotografi memiliki kamera dengan resolusi tinggi dan stabilizer yang oke untuk meminimalisir guncangan saat mengambil gambar. Drone jenis ini memang didesain untuk bisa melayang di tempat dengan stabil. 

Biasanya jenis drone satu ini telah dilengkapi dengan satu tombol khusus yang sudah terkoneksi dengan shutter di kamera. Bisa terbang menggunakan wifi, dan banyak digunakan untuk industri perfilman. Untuk photography drone terdiri dari dua macam jenis. Satu yang biasanya digunakan oleh orang biasa atau untuk professional seperti DJI Mavic 2 Pro, DJI Inspire 2, Freefly Alta 8, atau DJI Phantom 4 RTK.

3. Drone Pertanian 

Drone satu ini dibuat oleh salah satu brand drone terkenal yaitu DJI, menghadirkan DJI Agras yang sudah dilengkapi spreader system untuk penyemprotan pupuk dan pellets secara masif dan merata. Dengan begitu pengguna juga akan lebih mudah menjangkau tempat yang sulit untuk didatangi atau area yang sangat luas sekalipun. 

Drone pertanian juga telah dilengkapi dengan omnidirectional digital radar untuk penyemprotan di berbagai kondisi area. Selain itu drone satu ini juga bsia digunakan untuk pemetaan, dan juga memantau kondisi tanaman dengan lebih mudah dan efisien. 

4. Drone Industrial 

Drone industrial adalah drone yang digunakan untuk berbagai proyek industrial seperti pemetaan, pertambangan, minyak dan gas, pemantauan proyek jalan. Kebanyakan drone industrial emmang digunakan untuk proyek-proyek besar dalam skala perusahaan besar. Sesuai namanya, kebanyakan drone industrial dijual dengan harga yang cukup mahal. 

Baca juga: Mengenal Teknologi LiDAR Drone dan Manfaatnya untuk Inspeksi

5. Delivery Drone 

Sesuai namanya, droen satu ini memang digunakan untuk membawa sejumlah barang yang pertama kali dirancang oleh perusahaan retail online Amazon untuk mengantarkan barang-barang yang dipesan. Desainnya dibuat untuk memudahkan pengguna dalam meletakkan dan menampung barang. 

Drone satu ini mamapu membawa barang dengan berat sekitar 8-13kg dalam satu kali angkut. Saat ini model delivery drone banyak dimanfaatkan oleh pihak militer untuk mengirim logistik ke tempat yang sulit terjangkau. Begitu juga dengan mengantar logistik ke area yang terkena bencana. 

6. GPS Drone 

Melihat namanya saja Anda pasti sudah paham fungsi dari drone satu ini. Jenis drone ini selalu terhubung dengan sinyal GPS dari satelit sehingga bisa kembali ke titik keberangkatan tanpa perlu dikendalikan saat kehabisan baterai atau sudah berada di luar area kendali remote control. Namun sebelum itu, pastikan untuk memprogram terlebih dulu untuk mengatur titik awal drone. Pastikan juga untuk menggunakannya di kondisi cuaca terang dan tak berawan agar drone tidak kesulitan membaca titik GPS yang telah diprogram sebelumnya. 

7. Quadcopter

Drone sipil ini merupakan yang paling awal dan paling populer di dunia. Anda bisa menemukannya dengan mudah di pasaran. Drone memiliki empat baling-baling yang berfungsi untuk menerbangkan dan menggerakkan drone dan kamera HD yang ditanamkan pada tubuh drone. Biasanya quadcopter memiliki ukuran yang kecil dan menggunakan baterai sebagai sumber daya energi.

Baca juga: Apa Itu RTK untuk Drone Pemetaan? Ini Penjelasannya!

8. Drone Racing

Anda tidak salah membaca, drone satu ini memang bisa digunakan untuk balapan. Desainnya dibuat ramping dan mampu menahan sekaligus menghadapi tekanan angin saat dipakai untuk balapan. Kecepatannya mampu mencapai 70-80 km per jam. 

Jenis drone ini menggunakan mesin yang tidak biasa agar bisa digunakan di arena balap. Agar tidak terjadi bentrokan, setiap drone dipastikan memiliki frekuensi sinyal yang berbeda. Biasanya racing drone menggunakan tipe FPV drone dalam pembuatannya. 

9. Endurance Drone 

Pernahkah Anda melihat video drone dari tempat yang sangat tinggi? Kemungkinan foto atau video tersebut diambil menggunakan endurance drone. Drone ini didesain untuk bisa terbang lebih tinggi hingga lebih dari 400 kaki di atas permukaan. Bahkan bisa digunakan hingga mencapai ribuan meter dari permukaan tanah dan baterainya pun bisa tahan hingga berjam-jam sebelum diisi ulang. Sayangnya, jenis drone satu ini hanya bisa dipakai oleh orang yang memegang izin seperti militer atau lembaga lain yang membutuhkan drone untuk memetakan sebuah wilayah yang luas. 

10. Gasoline-Powered Drone 

Berbeda dengan jenis drone lainnya, drone satu ini tidak menggunakan baterai sebagai sumber daya energinya melainkan menggunakan bensin (gasoline) untuk bisa terbang. Sehingga drone ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan yang menggunakan baterai. Namun karena menggunakan bensin, Anda harus rajin melakukan check up pada mesin, bensin, dan oli agar tidak terjadi masalah saat diterbangkan. Jika sampai macet atau mogok maka drone bisa hancur karena jatuh dari atas ketinggian. 

Baca juga: 5 Tips Menerbangkan Drone di Malam Hari

Harga Drone 

Meskipun ada berbagai macam merk drone yang dijual di pasaran, namun DJI menjadi salah satu brand yang terkenal dengan kualitas drone yang mereka miliki. Bila Anda tertarik untuk membeli drone, berikut ini harga drone DJI di pasaran. 

Tello Series 

Mini Series 

  • DJI Mini 2 Basic Non-Combo: Rp7.3 jutaan
  • DJI Mini 2 Fly More Combo: Rp9.3 jutaan
  • DJI Mini 3 Pro: Rp12.1 jutaan
  • DJI Mini 3 Pro with RC: Rp14,7 jutaan
  • DJI Mini 3 Fly More Combo Plus: Rp12 jutaan
  • DJI Mini SE Basic: Rp4.6 jutaan
  • DJI Mini SE Fly More Combo: Rp6.3 jutaan
  • DJI Mini 2 SE Basic: Rp5,9 jutaan
  • DJI Mini 2 SE Fly More Combo: Rp7,9 jutaan

Mavic Series

Phantom Series

  • DJI Phantom 4 Pro V2.0: Rp21.9 jutaan
  • DJI Phantom 4 Pro+ V2.0: Rp26 jutaan

FPV Series

Agras Series

Matrice Series

Baca juga: 7 Rekomendasi Drone untuk Aktivitas Indoor

Dapatkan Drone Terbaik untuk Anda 

Itulah penjelasan lengkap seputar sejarah drone, kapan drone pertama kali ditemukan, jenis drone, hingga harga drone DJI secara lengkap. Bagi Anda yang ingin membeli drone DJI kini Anda bisa membelinya di Doran Gadget. 

Semua produk yang kami jual merupakan barang original dengan garansi resmi. Pengiriman ke seluruh Indonesia. Anda juga bisa mengunjungi official store kami di store Doran Gadget DJI SurabayaDJI JakartaDJI BandungDJI ManadoDJI BanjarmasinDJI Bali,dan DJI Semarang. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi CS kami via WhatsApp.

Artikel terkait:

>