Doran Gadget – Lari memang tidak bisa sembarangan, khususnya ketika Anda memutuskan untuk melakukan olahraga lari. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sayangnya masih banyak orang yang melakukan kesalahan saat lari. Entah karena belum mengetahui, lupa, atau bahkan menghiraukannya. 

Kesalahan Saat Lari yang Sering Dilakukan 

Ada banyak kesalahan lari yang sering dilakukan khususnya oleh para pemula. Karena itu tak heran pasti ada saja kasus kaki kesleo, terkilir, salah urat, dan lainnya saat lari tanpa memperhatikan hal-hal lainnya. Apa sajakah kesalahan yang sering dilakukan oleh pelari? Simak selengkapnya berikut ini!

1. Tidak Melakukan Pemanasan 

Bila Anda tidak terbiasa berlari, maka pastikan untuk melakukan pemanasan yang baik dan benar. Karena tanpa pemanasan Anda akan lebih mudah kram karena otot masih tegang. Dilansir dari hellosehat.com, tidak melakukan pemanasan bisa menyebabkan nyeri lambung atau ketegangan otot dalam beberapa waktu sejak mulai lari. 

Namun pastikan untuk tidak melakukan peregangan statis karena bisa menghambat kinerja lari dan dapat menyebabkan cedera. Karena itu alihkan ke peregangan dengan serangkaian gerakan dinamis yang mampu melatih otot-otot untuk pemanasan. Minimal lakukan pemanasan otot kaki, otot pinggul, otot punggung, dan otot perut untuk mencegah terjadinya cedera. 

2. Tidak Menggunakan Sepatu Lari 

Kesalahan yang paling sering terjadi adalah menggunakan sembarang sepatu untuk berlari. Padahal untuk berlari Anda membutuhkan sepatu yang nyaman untuk meminimalisir kemungkinan cedera saat lagi. Sebaiknya pilih sepatu yang empuk dan hindari penggunaan sepatu yang usang. Idealnya ganti sepatu setiap Anda telah berlari sekitar 650km dengan sepatu tersebut. 

3. Mulai Terlalu Cepat atau Terlalu Jauh 

Banyak pemula yang menchallenge dirinya untuk bisa melampaui batas diri. Padahal kebiasaan salah saat lari pada pemula adalah berlari terlalu jauh dengan tempo yang terlalu cepat. Bukannya lebih banyak membakar kalori, malah bisa menyebabkan cedera tulang kering atau shin splints. 

Cedera ini sering terjadi pada pelari yang baru saja meningkatkan intensitas latihannya. Berlari terlalu jauh dan cepat juga bisa meningkatkan resiko cedera lulut dan peradangan ligamen pada bagian paha atau biasa disebut dengan ITB Sydrome. Karena itulah, pastikan untuk berlari menggunakan ritme yang teratur dengan kecapatan yang aman dan nyaman. 

Baca juga: Olahraga Lari Membuat Otot Kaki Ramping, Benarkah Hal Tersebut?

kesalahan lari

4. Melangkah Terlalu Lebar 

Banyak yang mengira jika melangkah lebih jauh atau lebih lebar akan menambah kecepatan dan efisiensi saat berlari, padahal ini adalah hal yang salah. Melangkah terlalu lebar akan lebih banyak menguras tenaga dan meningkatkan risiko shin splints karena tumit akan mendarat terlebih dahulu. Karena itulah sebagai pemula lakukan dengan langkah ringan namun dengan ritme yang cukup tepat. Pastikan pendarat kaki pada posisi yang tepat di bawah tubuh dalam setiap langkahnya. 

5. Mengayunkan Tangan 

Banyak yang tidak sadar sering mengayunkan lengan mereka ke samping saat berlari. Kebiasaan seperti ini harus dihentikan karena mampu membuat pelari membentuk postur tubuh bungkuk dan tidak bisa bernapas dengan efisien. Apalagi ketika kelelahan, pelari cenderung meletakkan kedua tangan di depan dada yang dapat menimbulkan ketegangan pada bahu dan leher. 

Karena itulah, coba atur gerakan lengan setinggi pinggang dan ayunkan dengan ringan mengikuti gerak kaki. Posisikan lengan dalam sudut 90 derajat saat berlari. Jangan lupa gunakan teknik berlari yang benar seperti kepala tegak, punggung lurus, dan bahu sejajar. 

6. Salah Baju 

Tidak semua pakaian olahraga bisa digunakan untuk berlari. Jangan gunakan pakaian yang berlapis atau berbahan tebal, hingga terlalu terbuka saat berlari. Hal ini mampu membuat aktivitas lari menjadi tidak nyaman dan meningkatkan resiko terserang penyakit tertentu. 

Gunakan baju dengan bahan yang bisa menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering. Jangan lupa gunakan tabir surya jika Anda melakukan lari di luar ruangan dan di bawah terik matahari untuk menjaga kondisi kulit. 

Baca juga: 5 Perlengkapan Lari yang Stylish dan Bikin Nyaman

7. Pola Lari Asimetris 

Keasalahan lari selanjutnya adalah banyak orang yang berlari dengan tidak simetris. Saat melakukan pola lari asimetris akan membuat tumpuan kaki mendarat dengan keras pada salah satu sisi tubuh atau membebani salah salah satu sisi tubuh saja. Jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan beban pada satu kaki menjadi terlalu berat. 

Untuk mengetahui apakah Anda melakukan pola lari yang asimetris atau tidak bisa dirasakan melalui suaranya. Jika suara salah satu kaki saat mendarat lebih keras dibanding kaki lainnya, maka pola lari yang Anda gunakan merupakan pola asimetris.

8. Tidak Memahami Konsep Pola Lari 

Banyak orang yang cendurung asal lari dan tidak memahami konsep pola lari yang benar. Konsep satu ini cenderung disepelekan karena banyak orang merasa lari merupakan olahraga paling mudah dan tidak perlu terlalu banyak syarat. Padahal mengetahui konsep pola lari yang benar akan menghindarkan Anda dari cedera yang sering terjadi pada pelari. 

Ada dua pola pelari yang wajib Anda ketahui. Pertama adalah rear-foor runer yang menggunakan kaki bagian belakang untuk lari dan fore-foot runner yang lari dengan kaki bagian depan. Mengetahui pola ini dapat mene ntukan bagian kaki mana yang akan menerima beban tubuh lebih besar. 

Hal ini dikarenakan tidak semua orang memiliki kaki yang cukup kuat untuk mendukung berat badannya sehingga perlu melakukan penggantian pola saat berlari. Penggantian pola ini tidak bisa dilakukan secara spontan namun harus dilakukan secara bertahap sehingga mampu meningkatkan kekuatan kaki dan menghindari cidera. 

9. Mengabaikan Rasa Sakit 

Merasakan sedikit nyeri setelah berlari memang merupakan kondisi yang wajar, terutama bagi Anda yang baru pertama kali melakukannya. Namun jika rasa sakit berlangsung lebih dari tiga hari, maka jangan abaikan rasa sakit tersebut.

Kompres area yang sakit dengan es atau minum obat pereda nyeri untuk mengatasinya. Memaksakan melakukan aktivitas berat dan mengabaikan rasa sakit setelah berlari akan memperparah kondisi Anda. Karena itulah, saat rasa sakit tersebut muncul, tubuh Anda memberi sinyal untuk tubuh beristirahat sejenak dan periksakan diri ke dokter jika diperlukan. 

Baca juga: 7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Terbaik 2023

Permasalahan yang Sering Dialami Pelari

Seringnya melakukan kesalahan dalam lari menyebabkan beberapa permasalahan dalam diri, tak terkecuali pelari. Adapun beberapa masalah umum yang sering dialami oleh pelari diantaranya:

  1. Cedera: Pelari sering mengalami cedera seperti ketegangan otot, terkilir, sakit lutut, atau cidera lainnya karena berlari dapat menempatkan tekanan yang besar pada tubuh.
  2. Kelelahan: Pelari mungkin mengalami kelelahan karena jarak dan waktu lari yang dilakukan. Kelelahan dapat mempengaruhi kinerja dan memberi dampak buruk pada kesehatan.
  3. Gangguan nutrisi: Kurangnya nutrisi atau hidrasi yang tepat dapat mempengaruhi kinerja dan membuat pelari merasa lelah atau kehilangan energi selama latihan.
  4. Masalah pernapasan: Pelari dengan asma atau kondisi pernapasan lainnya mungkin mengalami kesulitan bernafas saat berlari.
  5. Teknik lari yang buruk: Pelari yang tidak memiliki teknik yang benar dapat mengalami cedera dan tidak bisa mencapai kinerja yang diinginkan.
  6. Kebosanan: Pelari mungkin bosan dengan rutinitas yang sama setiap hari dan ingin mencoba sesuatu yang baru untuk mempertahankan semangat dan motivasi.
  7. Masalah mental: Pelari mungkin mengalami kecemasan atau depresi yang dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja mereka.
  8. Lingkungan: Lingkungan yang tidak mendukung seperti cuaca buruk atau kondisi jalan yang buruk dapat membuat latihan menjadi sulit dan tidak menyenangkan.
  9. Overtraining: Terlalu banyak berlari tanpa cukup istirahat dapat menyebabkan kelelahan, cedera, dan menurunkan kinerja.
  10. Masalah kesehatan lainnya: Beberapa masalah kesehatan seperti alergi, sakit punggung, atau sakit sendi dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berlari dan harus dikelola dengan hati-hati.

Agar permasalahan diatas tidak terjadi pada diri Anda, lakukan latihan lari yang wajar sesuai kemampuan diri. Lebih baik melakukan latihan ringan secara berkelanjutan dari pada melakukan latihan ekstrim yang ujungnya menyebabkan cedera dan menghambat latihan.

Gunakan Smartwatch untuk Menghitung Latihan Lari!

Itulah deretan kesalahan dan permasalahan yang sering dilakukan oleh pelari, nah untuk memantau kondisi Anda saat berlari agar mengetahui kapan waktunya istirahat, kapan waktunya memaksimalkan tenaga untuk berlari. Pantau detak janting, tingkat oksigen, dan pengukuran jarak dengan lebih mudah menggunakan smartwatch khusus pelari dari Garmin.

Garmin Forerunner akan membantu Anda melampaui batas untuk mencapai hasil yang maksimal dalam latihan Anda. Berbagai fitur hingga GPS yang disematkan akan membantu Anda untuk memaksimalkan latihan lari dengan lebih baik dan efisien. Dapatkan Garmin Forerunner hanya di Doran Gadget selaku official store Garmin Surabaya, Garmin Jakarta, Garmin Semarang, Garmin Bali, dan Garmin Manado. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi CS kami di sini. 

Artikel terkait:

>