Garmin Indonesia – Gluten merupakan sekelompok protein yang ditemukan pada makanan sejenis gandum. Ini artinya semua makanan yang berisi gandum juga mengandung gluten, seperti roti, pasta, sereal, biskuit, tepung, kue, dan kerupuk.
Meski tampaknya kurang baik, gluten sebenarnya memiliki peran penting dalam produksi makanan. Gluten menjadi protein yang mengembangkan adonan dan membuat kekenyalan pada roti. Jika pernah memakan roti bebas gluten, maka Anda akan tahu perbedaan pada kepadatan dan kekenyalannya.
Sebagian kecil orang menghindari gluten. Sekitar satu dari 100 orang menderita penyakit celiac, suatu kondisi gluten memicu respon imun yang terlalu aktif menyebabkan kerusakan pada lapisan usus kecil. Hal itu memengaruhi cara penyerapan makanan. Akibatnya, penderita akan mengalami gejala seperti penurunan berat badan, kembung, diare, anemia, dan kelelahan.
Lima hingga sepuluh persen lainnya diperkirakan memiliki “sensitivitas gluten non-celiac”, suatu kondisi saat gejala seperti celiac akan dialami ketika mengonsumsi gluten meskipun tidak ada kerusakan usus.
Terdapat kemungkinan 10% dari populasi yang mendapat manfaat dari diet bebas gluten. Bagaimana dengan orang-orang yang lain, khususnya para pesepeda?
Gluten dan Bersepeda
Angka pesepeda profesional yang menjalani diet bebas gluten semakin melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih karena adanya gagasan membuang gluten dapat meningkatkan kinerja. Perubahan ini semakin diperkuat oleh tim Garmin Watch, yang beralih ke diet bebas gluten pada pra-Tur tahun 2010 di bawah arahan tim CEO dan ahli fisiologi olahraga.
Apa yang membuat seseorang memutuskan diet bebas gluten? Menurut hasil survei dan wawancara tim, hal itu berasal dari persepsi bahwa gluten memicu peradangan di usus yang mengarah pada gejala yang memengaruhi pelatihan. Meski tidak ada bukti kuat untuk hal ini pada orang yang tidak menderita celiac, persepsi itu cukup menjadi pertimbangan bagi para pesepeda. Pasalnya, sekitar 70% atlet yang fokus pada olahraga daya tahan yang bersaing di level rekreasi melaporkan mengalami gejala pencernaan.
Menyalahkan masalah pencernaan pada gluten itu mudah, namun ada penjelasan lainnya. Karbohidrat dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk bahan bakar sesi bersepeda yang panjang dapat menyebabkan kembung dan diare karena beberapa kelompok gula tidak diserap usus kecil. Olahraga yang intens sebenarnya juga dapat memicu peradangan di usus karena aliran darah diarahkan dari sistem pencernaan ke otot.
Menjalani Diet Bebas Gluten sebagai Pesepeda
Tidak ada yang salah dengan mengikuti diet bebas gluten, tetapi bagi banyak orang tidak perlu dilakukan. Jika Anda ingin melakukannya, yang paling penting adalah merencanakannya dengan baik demi menghindari kekurangan nutrisi.
Pertimbangan utama untuk setiap pengendara sepeda adalah mendapat karbohidrat yang cukup. Bebas gluten berarti tidak ada sarapan berbasis gandum, roti, pasta. Jadi, Anda perlu memastikan untuk mengganti apapun selain yang dikecualikan.
Jika Anda menerapkan diet bebas gluten, mulailah mengonsumsi makanan seperti daging, ikan, buah, sayuran, nasi, serta kentang. Kemudian, konsumsi makanan berkarbohidrat yang cukup untuk bahan bakar selama berlatih, termasuk setiap kali makan, sebelum dan sesudah pelatihan.