Doran Gadget – Vivo V60 datang sebagai gebrakan baru di lini V-series, menghadirkan kombinasi desain elegan, teknologi kamera canggih, hingga daya tahan baterai yang luar biasa. Dengan berbagai peningkatan yang biasanya hanya ada di kelas flagship, ponsel ini siap menarik perhatian pengguna yang mencari pengalaman premium di harga lebih terjangkau. Penasaran apa saja yang ditawarkan? Yuk, simak ulasan lengkap berikut untuk mengetahui spesifikasi Vivo V60 yang wajib Anda ketahui.
Konten dalam artikel ini
ToggleSpesifikasi Vivo V60
Spesifikasi | Vivo V60 |
Layar | AMOLED, 6.77 inches, 1080 x 2392 pixels, 1B colors, HDR10+, 120Hz, 1500 nits (HBM), 5000 nits (peak), Schott Xensation Core |
OS | Android 15, Funtouch 15 |
Chipset | Snapdragon 7 Gen 4 (4 nm) |
RAM | 8GB/12GB |
ROM | 128GB/256GB/512GB |
Kamera Belakang | 50 MP, f/1.9, 23mm (wide), 1/1.56″, 1.0µm, PDAF, OIS 50 MP, f/2.7, 73mm (periscope telephoto), 1/1.95″, 0.8µm, PDAF, OIS, 3x optical zoom 8 MP, f/2.0, 15mm, 120˚ (ultrawide) |
Kamera Depan | 50 MP, f/2.2, 21mm (wide), 1/2.76″, 0.64µm, AF |
Baterai | 6500 mAh 90W wired, PD Reverse wired Bypass charging |
Warna | Mist Grey, Moonlit Blue, Ocean Blue, Auspicious Gold, Berry Purple |
Baca juga: Review Lengkap Vivo iQOO Z10R 5G

Desain & Build Quality
Vivo V60 membawa bahasa desain yang terasa lebih matang dibanding pendahulunya, Vivo V50. Modul kameranya kini berbentuk pil dengan ring Aura Light yang menyatu rapi di bagian belakang, memberikan kesan premium tapi tidak berlebihan.
Bagian punggungnya punya finishing halus yang tidak mudah meninggalkan sidik jari, sementara frame dengan empat sisi melengkung membuat transisi ke layar terlihat nyaris tanpa batas. Hasilnya, ponsel ini terasa nyaman dan ergonomis ketika digenggam dalam waktu lama.
Hal lain yang cukup mencuri perhatian ada pada ketebalan dan bobotnya. Meskipun baterainya membengkak hingga 6.500 mAh, bodi V60 tetap tipis di kisaran 7,5 hingga 7,8 mm dengan berat hanya 192 sampai 201 gram, tergantung varian warna.
Untuk daya tahannya, Vivo menyematkan kaca Schott Diamond/Core serta struktur peredam benturan di bagian dalam, sehingga perangkat terasa solid dan tidak gampang melengkung saat ditekan. Detail kecil juga sangat diperhatikan, mulai dari tombol yang terasa presisi, earpiece yang berfungsi ganda sebagai speaker kedua, sampai adanya IR blaster di bagian atas bodi.
Dari sisi estetika, Vivo V60 hadir dalam pilihan warna Berry Purple (Sweet Berry), Summer Blue, dan Mist Gray. Tiap warna membawa nuansa berbeda, mulai dari Berry Purple yang terlihat mencolok dan elegan, Summer Blue yang memberi kesan segar, hingga Mist Gray yang tampil lebih minimalis.
Layar
Smartphone ini hadir dengan panel AMOLED berukuran 6,77 inci yang punya resolusi 2392×1080 serta refresh rate adaptif 60, 90, hingga 120 Hz. Ketajamannya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan harian, sementara tingkat kecerahan maksimal mencapai 5.000 nits sehingga layar tetap nyaman dibaca meski digunakan di bawah teriknya matahari Bali atau Jakarta.
Tidak hanya itu, dukungan HDR10+, P3 wide color, tampilan 10-bit dengan 10,7 miliar warna, dan 2160 Hz PWM dimming juga membantu mengurangi rasa lelah di mata saat dipakai menonton dalam waktu lama. Dari sisi tampilan, layar dengan kurva di keempat sisinya atau yang disebut Equal-Depth Quad Curved Screen membuat bezel seakan menghilang sehingga sensasi menonton terasa lebih imersif.
Vivo juga menyematkan sertifikasi SGS Low Blue Light untuk memberikan perlindungan ekstra saat maraton YouTube atau Netflix. Soal performa layar, mode refresh rate “High” dan “Smart Switch” bekerja dengan baik. Navigasi UI terasa mulus, dan ada opsi kontrol per aplikasi yang memungkinkan kamu mengunci game tertentu di 120 Hz agar pengalaman bermain jadi lebih maksimal.
Baca juga: Spesifikasi Vivo iQOO Neo 10: Baterai Besar dalam Bodi Tipis

Performa & Chipset
Di bagian dapur pacu, Vivo V60 mengandalkan Qualcomm Snapdragon 7 Gen 4 dengan fabrikasi 4 nm yang dipadukan GPU Adreno 722. Chipset ini membawa peningkatan cukup signifikan dibanding generasi sebelumnya. Berdasarkan ringkasan performa, CPU meningkat sekitar 27 persen dan GPU sekitar 30 persen dibanding V50, ditambah efisiensi gaming yang lebih baik hingga 26 persen.
Dalam penggunaan sehari-hari, peningkatan ini terasa jelas saat multitasking, membuka kamera, melakukan editing ringan, hingga memainkan game populer yang bisa berjalan stabil di pengaturan tinggi. Memang, Snapdragon 7 Gen 4 bukanlah chip yang mengejar skor benchmark setinggi seri 8. Namun, justru di sinilah kelebihannya, karena temperatur lebih terjaga, throttling terkendali, dan performa tetap stabil untuk penggunaan jangka panjang.
Sistem pendingin Ultra Large VC dengan luas area termal sekitar 16.470 mm² serta dukungan 10 sensor suhu memastikan perangkat tetap nyaman disentuh, baik ketika dipakai untuk navigasi, merekam video 4K, maupun sesi gaming intens. Singkatnya, Vivo V60 lebih menekankan konsistensi performa ketimbang sekadar angka benchmark semata.
Memori, Penyimpanan, dan Kamera ZEISS
Vivo V60 hadir dengan konfigurasi memori hingga 12 GB RAM yang masih bisa diperluas dengan fitur Extended RAM hingga tambahan 12 GB. Untuk penyimpanan, tersedia pilihan 256 GB dan 512 GB. Meski masih memakai UFS 2.2 yang bukan yang tercepat di kelasnya, performanya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti merekam video 4K, menyalin file besar, hingga memasang aplikasi.
Di sisi kamera, Vivo V60 benar-benar menonjol berkat kolaborasi dengan ZEISS. Susunannya terdiri dari kamera utama 50 MP OIS (Sony IMX766), kamera telefoto periskop 50 MP OIS (Sony IMX882) dengan zoom optik 3x hingga digital 100x, serta kamera ultra-wide 8 MP dengan sudut 120 derajat.
Untuk kebutuhan selfie, tersedia kamera depan 50 MP dengan autofokus lebar 92 derajat yang bisa menangkap detail wajah dengan cepat dan akurat. Hadirnya lensa telefoto periskop di kelas harga ini jadi nilai jual yang sangat langka, karena memberikan opsi komposisi potret setara 85–100 mm yang terlihat lebih berkelas.
Fitur ZEISS Full-Focal Portrait menghadirkan preset focal length mulai dari 23 mm hingga 100 mm lengkap dengan pilihan bokeh khas ZEISS seperti Biotar, Sonnar, Planar, Distagon, dan B-Speed. Hasil potret biasanya menampilkan separasi subjek yang rapi, bokeh lembut, dan tone warna yang bisa dikembalikan ke profil ZEISS natural jika kamu tidak terlalu suka dengan warna vivid khas Vivo.
Untuk kebutuhan konser atau panggung, mode Stage memudahkan zoom hingga 10x, sedangkan kombinasi OIS dan EIS membantu menghasilkan video 4K 30 fps yang lebih stabil. Dalam kondisi siang hari, kamera utama mampu menangkap detail tajam dengan dynamic range yang luas.
Lensa telefoto 3x menjadi pilihan terbaik untuk foto wajah atau half-body karena minim distorsi, sementara kamera ultra-wide 8 MP cukup mumpuni untuk memotret lanskap atau arsitektur meski detailnya masih kalah dari lensa utama dan telefoto, terutama di situasi kompleks.
Saat malam, Night Mode otomatis bekerja dengan baik, dan jika ingin hasil lebih jernih, mode manual Night bisa memberikan stacking tambahan. Menariknya, kamera telefoto tetap bisa digunakan dengan baik pada rentang zoom 3x hingga 10x, dengan noise yang masih terkendali.
Baca juga: Spesifikasi Vivo X200 FE: Fitur Premium dan Harga Terjangkau

Fitur AI dan Workflow Kreatif
Bagian menarik lain dari Vivo V60 ada pada AI Image Studio yang bisa dibilang seperti kotak alat serba bisa untuk para pengguna kreatif. Di dalamnya ada AI Eraser 3.0, Reflection Remover, Magic Move untuk menggeser objek, AI Expander yang dapat memperluas kanvas, hingga AI Four-Season Portrait yang sanggup mengganti latar belakang sesuai musim dengan hasil terlihat meyakinkan.
Untuk kebutuhan membuat konten acara, tersedia juga fitur Wedding vLog dan Micro Movie yang secara otomatis menyusun klip menjadi video bertema lengkap dengan musik serta transisi, sehingga proses editing untuk Instagram atau TikTok jadi jauh lebih cepat.
Tidak hanya mendukung konten kreatif, Vivo juga membekali V60 dengan fitur AI yang berguna untuk aktivitas sehari-hari. Ada AI Smart Call Assistant dan AI Captions/Subtitles yang mampu melakukan transkripsi secara real-time, membuat ringkasan, bahkan menerjemahkan secara langsung.
Fitur screen translate berbasis Google Lens juga sangat membantu ketika membaca situs dalam bahasa asing, sementara integrasi dengan Google Gemini memberikan jalur cepat untuk brainstorming ide langsung dari ponsel. Meski beberapa fitur ini bergantung pada koneksi internet dan ketersediaan di tiap regional, ekosistem AI yang ditawarkan terasa matang serta benar-benar bermanfaat.
Baterai
Baterai 6.500 mAh dengan teknologi silikon-karbon menjadi salah satu fondasi utama kenyamanan Vivo V60. Dari hasil pengujian, ponsel ini dengan mudah mampu bertahan 1 hingga 1,5 hari untuk penggunaan berat, dan bisa mendekati dua hari jika dipakai secara moderat.
Vivo juga mengklaim bahwa setelah 1.300 siklus pengisian, kapasitas baterai masih bisa bertahan di atas 80 persen. Jika dihitung, itu setara dengan sekitar empat tahun pemakaian normal sehingga pengguna bisa merasa lebih tenang untuk jangka panjang.
Soal pengisian, Vivo membekali V60 dengan teknologi 90W yang mampu mengisi daya dari level belasan persen hingga penuh dalam waktu sekitar 45 hingga 60 menit, tergantung kondisi. Tersedia pula fitur bypass charging saat bermain game agar panas tidak menumpuk langsung di sel baterai.
Ketika daya benar-benar kritis, mode Super Saver dan Low-Power Wizard bisa menjaga ponsel tetap hidup sekaligus memastikan fungsi penting seperti akses NFC tetap berjalan. Secara keseluruhan, kombinasi baterai besar, efisiensi arsitektur, dan pengisian cepat 90W menjadikan Vivo V60 salah satu perangkat paling nyaman untuk mengatasi rasa khawatir kehabisan baterai.
Baca juga: Review Spesifikasi Vivo X Fold 5, Smartphone Lipat Terbaik Saat Ini!

Audio, Konektivitas, Ketahanan, dan Desain
Untuk urusan audio, Vivo V60 menggunakan setup stereo yang memadukan speaker bawah dengan earpiece yang diperkuat dan menghadap ke depan. Hasilnya, suara terdengar cukup lantang dengan vokal yang tetap jernih. Pada bagian konektivitas, ponsel ini mendukung jaringan 5G SA/NSA dual-SIM, Wi-Fi ac (Wi-Fi 5), Bluetooth 5.4 dengan Low Energy, NFC dengan fitur emulasi kartu akses 13,56 MHz, serta IR blaster.
Port yang digunakan adalah USB-C, namun masih sebatas USB 2.0 untuk transfer data. Memang bukan masalah besar, tetapi di tahun 2025 tentu akan lebih ideal jika sudah beralih ke USB 3.x. Navigasi perangkat ini didukung lengkap oleh GPS, GALILEO, GLONASS, QZSS, hingga BDS, dengan tambahan NavIC untuk pasar tertentu.
Semua sensor penting tersedia, hanya saja sensor proximity virtual sempat jadi catatan di beberapa ulasan, walau biasanya bisa diperbaiki lewat update firmware. Jack audio 3,5 mm tidak tersedia, hal yang wajar untuk ponsel dengan desain tipis, sehingga earbud TWS atau DAC USB-C akan menjadi pasangan yang pas.
Menariknya, Vivo V60 sudah mengantongi sertifikasi ketahanan ganda, yaitu IP68 dan IP69. Artinya, perangkat ini tahan terhadap debu, bisa bertahan di perendaman hingga kedalaman 1,5 meter, sekaligus mampu menghadapi semburan air bertekanan atau bersuhu tinggi.
Harga & Ketersediaan di Indonesia
Untuk harganya, vivo V60 8GB+256GB Festive Purple dijual di Indonesia dengan banderol resmi Rp6.999.000. Harga tersebut sudah termasuk PPN, sehingga pengguna bisa langsung mendapatkannya tanpa perlu khawatir ada biaya tambahan lain. Melihat fitur yang ditawarkan, harga ini tergolong kompetitif di kelas menengah-atas dan bisa jadi pilihan menarik bagi kamu yang menginginkan smartphone stylish dengan kemampuan setara flagship.
Baca juga: Review Spesifikasi dan Harga Vivo S30 Pro Mini, Kecil-Kecil Cabe Rawit!
Penutup
Itulah Review, Harga, dan Spesifikasi Vivo V60 yang wajib Anda ketahui. Supaya pengalaman harianmu makin maksimal, jangan lupa lengkapi dengan aksesoris smartphone terbaik hanya di Doran Gadget. Dari earphone TWS, power bank, hingga case pelindung, semua tersedia untuk mendukung gaya dan kebutuhanmu.